Celengan Karakter, Produk Unggulan Bimbingan Kemandirian Lapas Kelas IIA Purwokerto

PURWOKERTO - Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Purwokerto, Bayu Irsahara, didampingi Kepala Seksi Kegiatan Kerja, Agung Pratomo, beserta Staf, menilik program pembinaan kemandirian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Bengkel Kerja, Kamis (23/11/2023).

Salah satu program pembinaan kemandirian yang ada di Lapas Kelas IIA Purwokerto yaitu pembuatan celengan karakter.

Baca juga: Dialog Pagi RRI Purwokerto, Arie Fitriadi Solichin Sekretaris ZI Lapas Purwokerto: Pembangunan ZI Tentunya Lapas Purwokerto Beri Pelayanan Terbaik

Kegiatan pembuatan celengan karakter rutin dilaksanakan setiap hari kerja pada pukul 08.00 WIB s.d. 11.00 WIB dan dilanjutkan pada pukul 13.00 WIB s.d. 14.30 WIB.

Baca juga: CMMI Tanggapi Putusan PN Jakpus Tentang Penundaan Pemilu 2024

Kegiatan ini mulai dirintis bulan Februari 2023, melalui kerjasama dengan Ghanim Mafia Craft Sidoarjo, kemudian ditindak lanjuti dengan pelatihan selama 6 ( enam ) hari.

Baca juga: Diana Marsela DPRD Provinsi Jateng Sosialisasi Penguatan Demokrasi Menuju Pemilu 2024

Adapun material celengan tersebut 
memanfaatkan koran dan kertas bekas yang dibentuk sesuai karakter.

Produk celengan karakter tersebut telah dipasarkan melalui Galeri Antasena Lapas Kelas IIA Purwokerto, Galeri Nawasena Karsa milik Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan UKM Kabupaten Banyumas, Galeri Rumah BUMN Purwokerto, serta market place tokopedia serta pemasaran langsung di Bimker karena banyak pesanan dari Petugas dan Lapas Kelas IIA Purwokerto. 

Baca juga: Lapsustik Purwokerto Ikuti Pencanangan Pelayanan Publik Berbasis HAM

Bayu menyampaikan bahwa perlu menambah pangsa pasar melalui kerjasama dengan Instansi Pemerintah/swasta untuk kebutuhan souvenir/ kenang-kenangan sesuai karakter yang diinginkan.

"Kita perlu menambah pangsa pasar, bisa melalui kerjasama dengan Instansi Pemerintah, selain itu bisa juga dengan pihak swasta, untuk kebutuhan souvenir dan kenang-kenangan", ujar Bayu.

Baca juga: Ketua Umum Relawan Teman Ibu Kawan Anak Nusantara : Hak Setiap Anak Harus Dijunjung Tinggi

(Syfa)